QLED menjadi salah satu teknologi panel dari Samsung yang cukup bagus, ini lebih dari sekedar TV LED biasa. Walaupun kemampuannya berada di bawah di bawah teknologi OLED, TV QLED punya beberapa kelebihan di antaranya mampu mengeluarkan kualitas warna alami.
Dari penamaan huruf, keduanya hampir sama, cuman beda Q dan O. Sebelum membahas perbedaan QLED dan OLED, kita jelaskan dulu tentang teknologi QLED.
Apa itu QLED?
QLED adalah teknologi yang dikembangkan oleh Samsung untuk produk televisi berkelas mereka. Dan beberapa telah merambah ke produk monitor.
Teknologi ini menggunakan Titik Quantum atau quantum dots untuk menampilkan warna.
Dengan adanya filter metallic quantum dots, layar jenis QLED bisa lebih berwarna, lebih kontras, dan mempunyai kemampuan gambar HDR lebih baik saat dibandingkan dengan LED/LCD biasa pada umumnya.
Intinya, konstruksi panelnya hampir sama seperti panel LED biasa, cuman bedanya QLED menggunakan bahan anorganik quantum dots yang tertanam di panel LCD-nya.
Teknologi Quantum dots?
Quantum dots adalah partikel semikonduktor berukuran beberapa nanometer (1 nano itu 0,000.001 mm atau satu per sejuta milimeter). Partikel tersebut bersifat optik dan elektronik (atau anorganik), ia termasuk dalam senyawa aluminium, sifatnya berbeda dari partikel dengan ukuran lebih besar.
Awalnya teknologi tersebut digunakan oleh Samsung sendiri. Tapi dikarenakan licensing partnership, teknologi ini juga digunakan oleh produsen lain. Sehingga kita bisa menjumpai teknologi QLED di TV merek lain seperti TCL dan Xiaomi.
Kelebihan TV QLED, Sebagus apa?
Berkat filter quantum dots, cahaya mampu melewati titik-titik halus dengan lebih efisien dan efektif, sehingga mampu menciptakan warna lebih luas dan akurat.
Titik kuantum juga mampu mengontrol secara tepat setiap warna yang keluar. Menggantikan filter warna merah, hijau dan biru yang digunakan pada TV lama.
Samsung mengklaim, TV QLED miliknya menggunakan filter baru dalam menampilkan cakupan 100% jangkauan warna DCI-P3 (dengan level hitam mendalam dan HDR berkilau). Serta tetap mempertahankan kinerja, berapa pun kecerahannya. Tingkat kecerahan maksimum bisa mencapai antara 1500 nits dan 2000 nits, selagi tetap menjaga warnanya selalu akurat.
Singkatnya nano partikel berukuran sangat kecil yang secara dramatis mampu meningkatkan kualitas warna beserta kecerahan pada layar.
Samsung Q65R, jadi salah satu contoh TV yang menggunakan panel layar Samsung QLED 4K UHD dengan luas 43 inci. Selain itu mereka juga membuat model Samsung The Frame 50 inci atau Samsung The Frame 85 inci sebagai TV wallpaper, kemudian Samsung Neo QLED 55 inci dan Samsung the serif 50 inci, sebagai TV andalan.
Itu mahal, namun beberapa dengan harga murah juga ada, seperti TV TCL QLED 43 inci q725, atau xiaomi QLED 55 inci.
QLED VS OLED, Bagus yang Mana!
Panel OLED kini mempunyai saingan kuat, yaitu QLED. Masing-masing dari keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Untuk mengetahui teknologi mana yang lebih baik, maka kita coba untuk membandingkan secara detail kelebihan dan kekurangan dari keduanya. Sehingga bisa memilih TV mana yang cocok menjadi pilihan. Berikut 10 perbedaan QLED dan OLED.
1. Tingkat kehitaman
Warna gelap membuat gambar bisa ditampilkan seperti aslinya (alami). Untuk menampilkan warna gelap, panel OLED akan mematikan piksel, sehingga tidak ada cahaya yang memancar. Tentunya tingkat kehitaman warnanya akan sangat gelap.
Sementara panel QLED tidak sebagus OLED, karena dalam menampilkan warna gelap ia hanya akan menghalangi cahaya lampu sehingga layarnya masih menyisakan cahaya. Ini membuatnya tidak benar-benar hitam sebagaimana layar OLED.
2. Kecerahan
Panel QLED mempunyai kelebihan dalam hal kecerahan. Mereka menggunakan lampu layar LED terpisah yang dapat menghasilkan tingkat kecerahan super tinggi.
Kemampuan Quantum dots dapat menghasilkan cahaya sangat terang, tanpa kehilangan saturasi warna. Ini artinya warna yang dipancarkan akan benar-benar konsisten, sehingga kontras akan tetap baik di ruangan gelap maupun terang. QLED mampu menangani kecerahan 1.500 hingga 2.000 nit jika pabrikan menginginkan backlight seterang itu.
Dari sisi kelebihan, kamu bisa menikmati konten HDR di ruangan yang sangat terang.
Sementara untuk layar OLED, rata-rata memiliki tingkat kecerahan 500 hingga 800 nits, itu pun tidak bisa menghasilkan warna murni pada tingkat kecerahan tinggi, setiap pikselnya tidak dapat menghasilkan tingkat cahaya yang sama. Namun, OLED masih bisa menghasilkan warna murni pada tingkat kecerahan yang tidak begitu tinggi.
3. Cakupan warna
QLED bisa lebih bagus ketimbang OLED; dalam hal akurasi warna, kecerahan warna, dan volume warna. Menurut Samsung, QLED memiliki jangkauan warna yang luas dengan saturasi terbaik, serta dapat mencapai tingkat kecerahan lebih tinggi.
Tampilan QLED memiliki nada lebih hangat daripada jenis tampilan lainnya, karena titik kuantum merah dan oranye lebih besar daripada biru dan hijau. Cakupan warnanya juga sangat luas hingga 84% dari Rec. 2020, sementara OLED umumnya sedikit lebih rendah dengan rentang 75% dari Rec. 2020.
4. Waktu Respons
Waktu respons, waktu yang diperlukan untuk beralih dari satu kondisi ke kondisi lainnya. Bisa dibilang ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk pergantian warna.
Semakin cepat prosesnya, gambar yang dihasilkan akan semakin tajam ketika ada gerakan (atau smooth halus), dalam istilahnya ini disebut motion blur. Waktu respons QLED bervariasi, antara 2 sampai 8 mili detik (mirip dengan standar panel LED pada umumnya), namun OLED lebih cepat dengan 0,1 atau 0.2 mili detik (ini sangat cepat).
Namun ketika dilihat sebagai TV, tampilannya akan sama saja dan tidak menunjukkan perbedaan. Jadi memilih yang mana saja tidak masalah. Kecuali untuk sekelas monitor gaming pro, yang mencari motion blur rendah.
Refresh rate, pergantian atau memperbarui tampilan layar di setiap detik. Normalnya TV menggunakan kecepatan Refresh rate 60Hz, untuk yang lebih canggih ada 120Hz. Setiap TV memiliki Refresh rate bervariasi, dan semua dapat diterapkan di kedua panel tersebut.
5. Sudut pandang (wide viewing angle)
Layar QLED akan tampak baik saat dilihat dari depan. Dan ketika bergeser semakin ke sisi samping (atau atas dan bawah) kualitas gambarnya akan terlihat berkurang dan berubah, baik dari segi warna maupun kontras.
Walau sudut pandangnya telah sedikit ditingkatkan dengan menambahkan lapisan anti-reflektif, tetap tidak dapat menandingi OLED. Jadi OLED masih lebih baik jika dilihat dari sudut mana pun.
6. Ukuran
Awalnya OLED hanya bisa untuk layar dengan ukuran 55 inci, kemudian 88 inci. Tetapi QLED bisa lebih dari itu, karena saat itu Samsung telah mengeluarkan dengan layar lebih luas, yang bisa mencapai 98 inci 8k.
7. Masa pakai
TV QLED memakai backlighting led, yang pada dasarnya memiliki masa pakai lebih lama, atau bisa dibilang ini lebih awet. Kemudian bahan anorganik baru berbentuk Quantum Dots, memberikan ekspresi warna konsisten dalam jangka waktu yang panjang.
Sedangkan TV OLED memiliki umur lebih pendek. Untuk berapa lamanya dapat bertahan, itu tergantung pemakaian. Selain itu, bahan organik yang digunakan dapat memudar seiring bertambahnya waktu.
8. Layar Burn-in
Layar burn-in atau terbakar. Masalah ini membuat perubahan warna permanen pada layar.
QLED dengan titik Quantum anorganik tidak mengakibatkan burn-in, bahkan di tingkat kecerahan maksimum. Jadi ia lebih tahan dari masalah burn-in.
Sedangkan OLED cenderung rentan terhadap burn-in, karena di kombinasikan dengan bahan organik. Ia akan cepat mengalami burn-in apabila menyala dengan kecerahan tinggi yang menyebabkan panas berlebihan.
9. Konsumsi daya
Teknologi QLED mirip dengan panel lain seperti panel LED pada umumnya, menggunakan backlight di belakang panel untuk memancarkan cahaya. Seperti yang diketahui itu membuatnya lebih boros daya.
Panel OLED itu ringan dan tipis. Setiap pixel pada panel OLED dapat menyesuaikan kecerahannya sendiri, membuatnya lebih efisien dengan mengonsumsi daya lebih sedikit. Terutama jika gambar yang ditampilkan tidak selalu cerah, atau cenderung banyak gelapnya. Intinya konsumsi daya panel OLED menyesuaikan konten yang sedang ditampilkan.
10. Harga
Meski teknologinya lebih baru, biaya pembuatan panel QLED lebih murah dibandingkan OLED. Kita tahu keduanya punya kualitas yang sama-sama premium.
Penyebab OLED bisa mahal dikarenakan proses pembuatan panelnya yang sulit, dengan kisaran harga 30 hingga 50% lebih mahal dibandingkan QLED.
Kesimpulan dan Tabel Perbedaan
Cukup panjang perbedaan yang dibahan, ini kesimpulannya dalam bentuk tabel.
Perbedaan | QLED | OLED |
---|---|---|
Tingkat kehitaman | Bagus | Sempurna (Bisa 0 nits, hitam tanpa cahaya) |
Kecerahan | Sempurna (2000 nits) | Bagus (500 – 800 nits) |
Cakupan warna | Lebih luas (84% di Rec. 2020) | Luas (75% di Rec. 2020) |
Waktu Respons | Cepat | Sangat cepat |
Sudut pandang (View angle) | Bagus | Lebih bagus |
Ukuran panel untuk TV | Bisa Lebih luas | Luas |
Masa pakai | Panjang | Pendek |
Layar Burn-in | Lebih tahan | Kurang tahan |
Konsumsi daya | Banyak | Sedikit |
Harga | Rendah | Tinggi (30 – 50% lebih mahal) |
Apa itu qled?
Qled adalah teknologi panel layar yang menggunakan bahan anorganik quantum dot berukuran nano untuk memfilter cahaya LED.
Qled TV adalah
TV yang menggunakan teknologi quantum dot yang dikembangkan oleh Samsung.
Perbedaan qled dan led
Cara kerja keduanya sama, namun QLED menggunakan partikel quantum dot untuk mengelola warna.